Pada minggu lalu, telah keluar surat keputusan dari pimpinan Universitas atau dari pimpinan Fakultas dari setiap perguruan tinggi yang ada di Indonesia agar meliburkan segala bentuk kegiatan belajar mengajar yang ada dikampus. Kegiatan perkuliahan dilakukan di rumah atau sistem perkuliahan online. untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona dilingkungan kampus perguruan tinggi, Pemerintah menghimbau seluruh warga negara Repukblik Indonesia agar mengurangi bahkan menghentikan sementara setiap aktifitasnya diluar rumah karena di khawatir akan tertular virus Corona.

COVID-19 atau yang sering akrab di sebut dengan virus Corona merupakan virus yang sangat berbahaya karena proses penularannya cukup cepat. awal virus ini dari negara China di kota Wuhan hingga menyebar ke seluruh negara didunia, termasuk sampai menyebar ke Indonesia, dengan cepatnya sampai ke provinsi dan kabupaten di Indonesia. Provinsi Lampung salah satunya dinyatakan 1 orang positif COVID-19 berada di Kota Bandar Lampung, virus ini cukup banyak menimbul dampak negatif perubahan sosial salah satunya dunia kemahasiswaan.

Seluruh mahasiswa dan kegiatan akademik diliburkan sementara waktu, pembelajaran pun dilakukan secara online hal tersebut merupakan langkah untuk menekan penularan COVID-19. Tak banyak mahasiswa yang memilih untuk pulang ke kampung halamannya, mungkin alasan teman-teman mahasiswa pulang ke kampung halamannya untuk mencegah penularan virus Corona, apa lagi yang perguruan tingginya berada di ibukota provinsi karena memang ibukota merupakan tempat berkumpulnya orang-orang untuk belajar dan mencari kerja di tambah lagi tempat tinggalnya di kost-kostan memang tempat tersebut untuk tinggal orang perantauan, ditakutkan penularannya pun terjadi karena tidak ada pengawasan dari orang terdekat (orangtua ataupun saudara).

Banyak kegiatan-kegiatan dan diskusi yang ditunda untuk mencegah menularnya virus ini. pengkaderan di organisasi mahasiswa banyak yang di tunda, pelatihan-pelatihan yang dilakukan lembaga dan masih banyak hal yang ditunda penyebab dari COVID-19. Cukup gelisah dengan keadaan yang terjadi saat ini, tapi apa boleh buat itu merupakan ikhtiar kita. Kejadian virus Corona tidak akan menjadi penghalang kita untuk tetap menjaga budaya mahasiswa membaca, menulis dan berdiskusi, tiga hal tersebut harus tetap dijaga dan dilakukan oleh kita selaku mahasiswa.

Jika diskusi yang biasa kita lakukan kurang relevan untuk beberapa waktu ini, tidak menuntut kita untuk berdiam diri saja ada dua hal yang bisa kita lakukan untuk menjaga budaya kita yaitu membaca dan menulis. Membaca hal wajib yang harus dilakukan oleh setiap orang terkhusus untuk mahasiswa karena dengan satu kata kerja tersebut kita bisa menumbuhkan nalar kritis, membuka cakrawala berpikir, dan bisa menjadi senjata bagi kita untuk melawan isu-isu yang berkembang di Indonesia. selanjutnya jika kita bosan membaca kita bisa lakukakan hal yang ketiga, yaitu dengan menulis karena menulis bisa menghilangkan kebosanan dan kejenuhan dari membaca. Hasil pemahaman kita dari membaca bisa tuangkan kedalam bentuk tulisan yang bisa kita buka dan baca kapan pun kita mau.

Kegiatan tersebut bermanfaat dan bisa menumbuhkan sikap kritis kita dalam menghadapi dan menjalani hari demi hari di tengah virus Corona yang sedang berkecamuk. Sedikit saya mengutip dari salah satu tokoh dari Iran Ali Shariati beliau berkata " kemiskinan bukanlah hari tanpa makanan tapi hari tanpa berpikir". Terus rawat dan jaga nalar kritis agar bisa menimbulkan pemahaman yang tidak menyesatkan orang dam sehingga menghasilkan sebuah gerakan yang matang.

Penulis :  Abe

Post a Comment

أحدث أقدم